Wednesday, 5 November 2014

CONTOH PROPOSAL KAJIAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP HAND LINE DI LAUT MALUKU


  
                                  
PENDAHULUAN

Indonesia mempunyai sumberdaya ikan yang berpotensi dari segi jumlah dan jenisnya. Salah satu sumber hayati laut di Indonesia adalah perikanan tuna yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi sehingga tuna dapat dijadikan salah satu andalan ekspor non migas dari sektor perikanan. Potensi perikanan tuna di Indonesia menurut Komisi Nasional Pengkajian Stok cukup besar sedangkan beberapa daerah tertentu tingkat pemanfaatannya masih rendah. Meskipun tingkat pemanfaatan ikan tuna di Indonesia sampai saat ini dapat dikatakan masih di bawah Total Allowable Catch (TAC) atau jumlah tangkapan yang diperbolehkan, namun pengelolaan sejak dini sangat dibutuhkan mengingat sifat dari ikan tuna tergolong peruaya jarak jauh (Luasunaung, 2006). Dari semua alat tangkap yang digunakan Musim penangkapan tuna dengan hand line di Laut Maluku Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(1): 6-9, Juni 2012 7menangkap tuna, alat tangkap long line, dan hand line merupakan alat tangkap yang paling banyak jumlah penggunaannya.
Salah satu cara meningkatkan produksi tuna adalah melalui peningkatan unit upaya (effort) yaitu dengan mengerahkan unit atau armada penangkapan ikan menuju lokasi yang diduga padat populasinya. Agar tetap terjaga kelestariannya diperlukan pengelolaan secara rasional yaitu meliputi pendugaan musim ikan dan bagaimana perubahannya sebagai respon dari kegiatan eksploitasi.
Tulisan ini membahas mengenai periode musim penangkapan ikan tuna di perairan Laut Maluku, berdasarkan hasil tangkapan dan jumlah trip penangkapan per bulan dengan alat tangkap tuna hand line. Lokasi pengambilan data yaitu di Pelabuhan Perikanan Samudra Bitung (PPS) selang waktu tahun 2007- 2011.


METODE PENELITIAN

Analisa data yang digunakan adalah menggunakan Metode Presentasi Rata-rata (the Average Percentage Methodes) yang didasarkan pada Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis) (Spiegel M.R, 1961 dalam Kekenusa, 2006) yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah tangkapan per upaya (catch per unit effort, CPUE) untuk tiap bulan selama runtun data yang diteliti dengan rumus: 𝐶𝑃𝑈𝐸𝑖=𝐶𝑖𝐹𝑖
dimana, CPUEi = jumlah hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan ke-i
2. Dibuat deret urutan CPUE per bulan selama lima tahun dari 1 sampai 60
CPUE = ni i = urutan ke-i, i = 1,2,...,60
3. Menjumlahkan tiap lima CPUE masing-masing 12 bulan dalam lima tahun
4. Menjumlahkan ke-60 CPUE
5. Selanjutnya total dari 60 CPUE dibagi 12 untuk mendapatkan rata-rata (CPUE rata-rata) per bulan dalam lima tahun tersebut.
6. Total tiap CPUE masing-masing 12 bulan dikurangi dengan CPUE rata-rata untuk mendapatkan indeks musim penangkapan
7. Menggunakan chart atau grafik. Nilai indeks yang lebih dari 1 menunjukkan musim tangkap, sedangkan nilai indeks kurang dari 1 menunjukkan bukan musim tangkap.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, S.A. dan I.K. Djaja. 2010. Nautika kapal penangkap ikan. Direktorat Pembinaan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Darmadi. 2011. Eksplorasi Ikan Tuna. http:// www.dhamadharma.wordpress.com/2011/11/09/eksplorasi-ikan-tuna/, diakses tanggal 6 Maret 2012.Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor Kep. 18/MEN/2011. 2011.
Pedoman Umum Minapolitan. Kekenusa, J.S. 2006. Analisis penentuan musim penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan sekitar Bitung Sulawesi Utara. Jurnal Protein13(1):103-109. http://ejournal.umm.ac.id/index.Php/…/16_umm_scientific_journal.doc, diakses tanggal 24 Februari 2012.
Luasunaung, A. 2006. Peranan suhu sebagai salah satu faktor penentuan daerah penangkapan ikan tuna.
Makalah. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi. Mahulette, R.T dan A.A. Widodo. 2010. Ukuran ikan madidihang (Tunnus albacares) yang ditangkap dengan menggunakan pancing ulur (hand line) di perairan Maluku. Simposium Nasional Pembangunan Sektor Kelautan Kawasan Timur Indonesia.

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Ghufran, M. dan H.K. Kordi. 2011. 32 Ikan Laut Ekonomis. Lily Publisher, Yogyakarta.
Nomura M. dan T. Yamazaki. 1977. Fishing techniques. Japan International Cooperation Agency, Tokyo.
Natzir, M. 1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakar-ta. Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta, Jakarta.

Widiawati, E. 2000. Analisis pola musim penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Cilauteureun, Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor,Bogor.

No comments:

Post a Comment